Tutup Iklan
Lumajang Raya

APTRI Jawa Timur Perjuangan Petani Makmur Pabriknya Untung

124
×

APTRI Jawa Timur Perjuangan Petani Makmur Pabriknya Untung

Sebarkan artikel ini
GM PT Sinergi Gula Nusantara Jatiroto dengan Ketua dan Sekertaris DPD APTRI Jawa Timur (dok: Fendi)

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur melakukan langkah percepatan swasembada gula karena memberikan kontribusi kepada peningkatan ekonomi dari hulu ke hilir, mulai dari petani pabrik gula sebagai mitranya hingga pekerja di lahan. Pertemuan yang digelar kemarin Selasa (17/09/2024) dengan dua General Manajer (GM) PT Sinergi Gula Nusantara SGN pabrik gula di kantornya masing-masing di Semboro Kabupaten Jember dan Jatiroto Kabupaten Lumajang.

Ketua DPD APTRI Jawa Timur Drs., H., Suigsan, MM., mengatakan kegiatan yang dibahas dengan GM yaitu di Semboro Kabupaten Jember dan Jatiroto Kabupaten Lumajang dalam upaya menguatkan sinergi petani dengan pihak PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang mana misinya APTRI agar ada progres bibit tebu unggul tahan cuaca dan hama.

“Petani perlunya mendapatkan fasilitas benih bibit unggul, karena lahan yang ada itu untuk ekspansi sudah kesulitan tentukan dengan varitas unggul dengan per hektar keluar 150 ton per hektar sejauh ini kisaran 50 ton itupun sudah maksimal,” kata Suigsan yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lumajang. Rabu (18/09/2024)

Suigsan memaparkan pertanian di Indonesia sudah tertinggal jauh dari luar negeri, tanpa ada yang memulai untuk berinovasi maka akan tetap beberapa kebutuhan pokok tergantung kepada negara lain. Padahal tanah yang subur di Indonesia tinggal menunggu tangan terampil untuk mengelolanya dengan pedoman yang ramah lingkungan.

Usulan Suigsan kepada para pemangku kebijakan para petani bisa mendapatkan bantuan bibit unggul dari kultur jaringan meskipun diawal memerlukan biaya besar, namun dikemudian hari keuntungan bagi keduanya bisa dinikmatin.

Sementara dalam kesempatan yang sama Sekertaris DPD APTRI Jawa Timur H., Didik Purwanto menyampaikan dengan adanya kemudahan kridit perbankan dengan bunga yang rendah kiranya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kwalitas tanaman, maka dari itu perlunya kekompakan petani untuk mencari bibit tanaman yang unggul.

“Petani dengan kemudahan kridit perbankan agar bisa memanfaatkan untuk mencari bibit tebu yang baik dan merawat sesuai dengan umur tanaman, kemudahan perbankan informasinya KUR di turunkan bunganya menjadi 3 persen,” kata H., Didik.

Bila mana petani merespon baik upaya yang dilakukan APTRI dan ada dayung bersambut dari manajemen pabrik gula tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, tidak cuma itu melihat perkembangan teknologi pertanian semakin pesat dengan menghasilkan produksi yang sangat berpihak kepada petani.

“Sementara petani belum berpikir tentang hasil maksimal dari bibit yang ditanam baik itu secara singel but dari tebu unggul atau secara kultur jaringan,” ucap Didik Purwanto yang juga sebagai Ketua APTRI Lumajang.

Sejauh ini Indonesia masih ketergantungan ke negara lain padahal lahan pertanian yang ada jika dikerjakan dengan maksimal didukung bibit unggul dapat membuat kebutuhan gula dalam negeri tidak hanya terpenuhi namun bisa surplus.

Maka dari itu Didik Purwanto para pimpinan pabrik gula diharapkan tidak hanya mengejar banyaknya bahan yang digiling namun harus bisa memikirkan kwalitas, sementara pabrik gula diluar SGN sudah mengetrapkan hal itu sehingga petani benar-benar di tuntut untuk mengelola dan merawat tanamannya dengan benar.

Upaya lain yang diharapkan APTRI manajemen pabrik gula diharapkan bisa mengusulkan kepada direksi bila mana ada tebu petani terbakar tidak dilakukan pemotongan yang dapat merugikan petani,

“SGN diharapkan ada kebijakan apapun namanya untuk meringankan petani yang tebunya mengalami kebakaran, buktinya di pabrik-pabrik yang ada di barat (Malang sekitar -red) tebu yang terbakar di potong Rp 6.000 sampai Rp 10.000 dari harga pembelian,” pinta Didik Purwanto saat mendampingi Ketua DPD APTRI Jawa Timur Suigsan.

Bibit unggul dengan sistem kultur jaringan dengan ketahan cuaca panas meskipun memerlukan dana besar yang mana perlunya penelitian evaluasi dengan menyerap tenaga ahli akan memberikan dampak penghasilan kepada petani dan pabrik. Didik Purwanto berharap pertemuan awal yang dilakukan segera ditindaklanjuti dan di koordinasikan dengan jajaran di atasnya.

“Harapan kita upaya usulan APTRI cepat terealisasi dan tidak hanya sebatas wacana, ketertinggalan panganan pemenuhan pangan ini perlu sikap serius,” pungkas Didik Purwanto. (Fendi)