Tutup Iklan
Lumajang Raya

APTRI Lumajang PG Djatiroto Tunjukkan Kepedulian Lingkungan

22
×

APTRI Lumajang PG Djatiroto Tunjukkan Kepedulian Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Ancaman bencana sampah yang berpeluang menjadi bencana komplek bagi masyarakat jadi perhatian Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Lumajang Jawa Timur, bila tumpukan sampah tersebut tidak ada jalan keluarnya tidak mustahil dampak negatifnya akan mengancam lingkungan.

Melalui program sosialisasi dan pelatihan penanganan sampah oleh kelompok masyarakat di Jatiroto Kabupaten Lumajang dengan merangkul APTRI Lumajang dan pihak PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Djatiroto untuk mengedukasi masyarakat menangani sampah dan mendapatkan nilai ekonomi.

Sejauh ini keberadaan sampah oleh warga yang peduli di kumpulkan dan di bakar, maka melalui perhatian dari APTRI Lumajang dan pihak PT SGN PG Djatiroto sampah-sampah orang di lingkungan masyarakat terkurangi dengan bantuan penguraian menggunakan maggot.

Sekertaris kegiatan Nurlaila mengatakan upaya yang dilakukan untuk edukasi masyarakat agar peka terhadap kebersihan lingkungan, sejumlah ini sampah-sampah kurang dimanfaatkan utamanya sampah organik, padahal ada peluang yang bisa pendapatan penghasilan.

“Kita tau masyarakat belum banyak yang memanfaatkan sampah organik untuk bisa membantu atau menambah pendapatan, kami harap dengan kegiatan yang dilakukan tersebut bisa membuka pikiran untuk memanfaatkan sampah organik di tempat tinggalnya,” kata Nurlaila kepada media beritanya.id. Senin (21/10/2024).

Kegiatan yang melibatkan sekitar 100 peserta dari warga Jatiroto kiranya bisa menjadi pionir bagi diri dan lingkungannya, Nurlaila optimis bila peserta kegiatan punya kemauan keras dan punya kepedulian lingkungan maka tidak akan ada sampah berserakan atau mengganggu pemandangan. Gambaran riel sampah dalam rumah tangga lingkungan yang di paparkan narasumber belum ada yang di tangani dengan orientasi untuk mendapatkan hasil.

Nurlaila mewakili seluruh struktur kepanitiaan tidak semu untuk terus berbuat baik meskipun hanya punya kemauan untuk kebaikan lingkungan dan keseimbangan lingkungan.

Mengutip dari narasumber kegiatan bawah maggot BSF adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki banyak manfaat, di antaranya: Mengurangi penumpukan sampah organik, Mengurai limbah organik, Sebagai alternatif pakan ternak, Aman dikonsumsi manusia, Tidak menularkan patogen ke manusia. 

Maggot BSF memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

-Mampu mendegradasi sampah organik lebih cepat daripada serangga lainnya

-Produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik oleh maggot BSF memiliki nilai ekonomi yang tinggi

-Kasgot (bekas maggot) dapat digunakan sebagai solusi alternatif subtitusi pupuk NPK 

Ketua APTRI Lumajang H. Didik Purwanto berharap kegiatan yang digelar oleh masyarakat yang peduli lingkungan bisa menjadi peluang baru untuk peningkatan perekonomian modern, dengan pemikiran SDM yang baik peluang untuk mendapatkan uang lewat penanganan sampah sangat besar.

“Tergantung dari personalnya bila ada kemauan keras dengan inovasi sampah organik lewat maggot itu sudah menjadi jalan keluar untuk pakan ikan, unggas dan burung, selain itu juga hasil penguraian kotoran maggot bisa menjadi pupuk organik yang baik bagi tanaman,” ucap pria yang akrab disapa bang haji.

H. Didik Purwanto berharap kemitraan bersama PG Djatiroto untuk memperdulikan lingkungan terus menerus di lakukan, kiranya ada tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan itu bisa ada fasilitas bantuan seperti penangkaran benih maggot juga kolam ikan dan bibit agar pertumbuhan perekonomian masyarakat semakin cepat berkembang.

“Kalau dilihat semangat teman-teman menangani sampah sangat mungkin mendapatkan bantuan penangkaran bibit maggot kolam ikan serta bibit. Bantuan itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Didik Purwanto. (Fendi)