Dosen Fakultas Pertanian Unisma Malang Jawa Timur, Ir. Moch. Noerhadi Sudjoni, MBA. MP., dan Arief Joko Saputro, berkolaborasi dengan dosen Fakultas Peternakan, Ir. M. Farid Wadjdi, M.P. berhasil memenangkan hibah Pengabdian Masyarakat senilai Rp. 47.000.00,00 (Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah).
Disampaikan oleh Noerhadi Sudjoni hibah tersebut diraih melalui program PKM (Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat) Kemendikbud Riset Dikti 2024 dengan Mitra kelompok Sapi Potong Saradan (SAPOSA) di Madiun.
Judul program yang diusung adalah “Penerapan Teknologi Tumpang Sari dan Bunker Silase Pada Kelompok Ternak Sapi Potong” saradan madiun sebagai upaya perwujudan desa mandiri pakan. Tumpangsari merupakan system budidaya tanaman dimana lebih dari satu tanaman yang ditanam dalam satu areal penanaman.
“System budidaya tanaman yang dilakukan dalam mencukupi kebutuhan pakan ternak,” kata dosen Unisma Noerhadi Sudjoni dalam keterangannya, Sabtu (21/09/2024).
System ini digunakan untuk memaksimalkan fungsi lahan dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan. Tanaman yang cocok untuk dikembangbiakkan dengan teknik tumpangsari yaitu rumput odot (pennisetum purpureum cv mott), pakchong (pennisetum purpureum cv Thailand). Gamal (gliricidia sepium).
Sistem tumpang sari dilakukan agar antar tanaman menghasilkan symbiosis mutualisme. Hijauan pakan akan mendapat suplay protein dari bintil akan leguminosa dan tanaman leguminosa mendapat naungan dari tanaman rumput. System tumpang sari ini akan mempercepat pertumbuhan hijauan yang akan digunakan sebagi pakan ternak.
Pada program ini akan menerapan teknologi tumpang sari dan bunker silase pada kelompok ternak sapi potong saradan madiun sebagai upaya perwujudan desa mandiri pakan. Teknologi ini akan diterapkan di Desa Saradan Madiun, dengan penggunaan teknologi ini dapat menjaga ketahanan pangan pada peternakan sapi potong yang ada pada desa tersebut. Peternak akan dengan mudah menjaga agar ketersediaan pakan bagi ternak terus terjaga dan tetap stabil walaupun pergantian musim sangat berpengaruh. Hal tersebut akan menekan biaya pakan yang selama ini menjadi permasalahan utama dalam bidang peternakan.
Tim Dosen Unisma akan mendampingi Mitra beserta peternak binaannya dalam pengelolaan di bidang manajemen pakan, hingga pemasaran. Pada program ini akan diadakan pelatihan dan pendidikan teknologi tumpang sari. Lingkup kegiatan pada kegiatan ini adalah green economy dengan tema suistanibility peternakan dan pertanian dalam bidang agrostology.
Program ini juga melibatkan 6 orang mahasiswa Fakultas Peternakan untuk mendukung Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Pada tahap awal mahasiswa akan menjadi Trainer Penerapan teknologi tumpang sari dan bunker silase pada kelompok ternak sapi potong saradan madiun. Pengalaman ini akan menjadi pembelajaran sekaligus latihan untuk mahasiswa sebelum benar-benar terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh setelah lulus menjadi sarjana peternakan.
“Kegiatan ini modal dasar Mahasiswa kami sebelum benar-benar terjun di masyarakat, kami berharap 6 Mahasiswa yang terlibat memaksimalkan dalam kegiatan Trainer Penerapan Teknologi Tumpang Sari dan Bunker Silase pada kelompok ternak sapi potong saradan Madiun,” pungkas penyandang titel magister luar dan dalam negeri Noerhadi. (Fendi)