Pemerintahan Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang Jawa Timur menyikapi maraknya penyalahgunaan obat – obatan terlarang dengan merangkul komponen muda, seperti Randuagung Community dan Karangtaruna.
Dikatakan Kepada Desa Randuagung Achamd Hoeri bahwa kegiatan yang dilakukan melalui sosialisasi bahaya narkoba dengan segmen pemuda agar cikal bakal penerus bangsa terselamatkan dari obat-obatan terlarang itu, maka untuk menguatkan pemahaman akan bahaya narkoba menggandeng Babinsa dan Babinkamtibmas.
Kepala Desa Randuagung Achamd Hoeri melihat kerawanan yang ada saat ini harus masif orang tua memberikan nasehat agar putra putrinya terselamatkan, jika hal itu sampai terjerumus maka tidak hanya menyusahkan si pengguna namun keluarga dari pengguna akan menerima dampak negatifnya. Pemerintah desa bersama seluruh staff akan terus berupaya bisa memberikan edukasi yang bermanfaat untuk menyelamatkan warga Randuagung dari narkoba.
“Sasaran utama anak muda yang rentan terhadap pergaulan yang bisa menyeret ke pelanggaran hukum, kalau yang usia tua tentunya sulit terpengaruh namun ada tanggung jawab terdapat putra putrinya senantiasa diingatkan akan bahaya narkoba,” kata Kepala Randuagung Achamd Hoeri. Senin (14/10/2024).
Achmad Hoeri melihat Desa Randuagung yang merupakan jantung dari 12 desa yang ada di Kecamatan Randuagung harus bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat desa sekitar, tidak hanya soal menyikapi keselamatan masyarakat dari bahaya narkoba, namun juga kebersihan dan keamanan maka untuk mewujudkan itu memerlukan kehadiran Babinsa dan Babinkamtibmas.
Dalam kesempatan yang sama Babinsa Koramil 0821/07 Randuagung Sersan Dua (Serda) Mista menyampaikan kegiatan itu peserta sangat antusias mendengarkan paparan narasumber, tentunya audiens diharapkan bisa paham dan menjadi benteng untuk tidak melakukan tindakan yang bisa merusak kesehatan dan masa depannya.
“Kita sebagai narasumber tentunya dengan antusias peserta mendengarkan benar-benar dipahami dan menjauhi, apa yang kami harapkan untuk menyelamatkan warga dari bahaya narkoba,” tutur bapak TNI yang akrab dengan warganya.
Mista juga menyampaikan lokasi sosialisasi berada di sekitar dalam area Candi Agung selain mengajak masyarakat agar juga menjaga situs sejarah tersebut agar keberadaannya terlestarikan. Lokasinya yang agak jauh dari pemukiman warga tidak jarang dijadikan tempat pemuda untuk mabuk-mabukan.
“Lokasi kegiatan di Candi Agung membuat nyaman peserta dan terlihat nyantai meskipun mereka fokus terhadap materi narasumber, selain itu meminimalisir adanya anak-anak muda melakukan hal yang bertentangan dengan hukum seperti mabok-manokan,” pungkasnya. (Fendi)