Untuk bertahan hidup Sutaryono yang tercatat warga Gambirono Kecamatan Bangsal Kabupaten Jember Jawa Timur berjualan baju bekas dan sepatu bekas di tempat tinggalnya. Aktivitas yang dilakukan tidak tentu dalam satu minggu terjual bahkan dalam hitungan bulan pun belum tentu.
Dikatakan kakek kelahiran Jember 18 Mei 1945 apa yang telah dilakukan sebagai ikhtiar agar tidak bisa membeli kebutuhan pokok meskipun untuk masak menitip kepada keluarganya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Bede se masak agi buleh (ada yang memasakan saya-red),” kata kelek yang akrab disapa Sutar kepada media www.beritaraya.id sambil menyuguhkan secangkir kopi. Rabu pagi (02/10/2024)
Menurut kakek yang menduda 36 tahun menyinggung soal kondisi tempat tinggalnya yang sudah banyak yang rapuh dan sebagian lagi di atapnya beberapa gentengnya pecak sehingga saat hujan turun dipastikan akan banjir di ruangannya.
“Dik belum ageduen obeng se mec’ceah (belum punya uang yang akan membenahinya-red),” ucapnya sambil pandangannya ke arah langit-langit rumahnya yang rusak.
Sutar juga memaparkan bila hujan turun tetesan air dari langit tidak bisa di bendung untuk masuk dalam rumahnya apalagi jika bertepatan dengan hujan angin dipastikan ruangan becek.
“Mon ojen ben angin aging masuk, aging se deri atas ben erengan (kalau hujan angin air masuk dari atap dan samping atu dinding-red),” ucapnya.
Rumah tinggal orang tua itu hanya ada satu lampu, barang elektronik lainpun tidak terlihat apalagi kursi almari, yang ada di beberapa botol bekas air mineral yang diisi untuk ketersediaan bila mana haus sewaktu-waktu. (Fendi)