Tutup Iklan
Lumajang Raya

Aksi Usia Muda Bagi Takjil Di Jatiroto Dikuatkan Seorang Petani Tebu Usia Muda

13
×

Aksi Usia Muda Bagi Takjil Di Jatiroto Dikuatkan Seorang Petani Tebu Usia Muda

Sebarkan artikel ini

Aksi pemuda kreatif Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur pada momen bulan suci Ramadhan 1445 H atau 2024 M yaitu kegiatan bagi-bagi takjil, aksi mereka mendapat dukungan dari Dani seorang petani tebu usia muda asal desa dan kecamatan setempat. Quick respond atas pengajuan bantuan itu menjadi angin segar bagi anak-anak yang turut melakukan aksinya.

Bulan yang penuh kebaikan itu kiranya bisa menjadi penanaman nilai-nilai rasa sosial kepada penerus estafet kehidupan ini. Pelaksanaan yang digelar (03 – 04/04/2024) sore pukul 16:30 WIB berada di simpang tiga lampu kuning di sekitar pabrik gula Djatiroto menjadi perhatian masyarakat yang melintas untuk mendapatkan pembagian takjil.

150 bingkisan kue dan minuman es yang sediakan panitia di bagi-bagikan dengan dua sasaran, sasaran pembagian takjil pertama berada di sekitar bunderan lampu kuning, kedua kepada masyarakat secara door to door di wilayah Ranupakes Desa Kaliboto Kidul. Durasi aksi bagi-bagi takjil yang kutang satu jam itu tidak lepas tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan takjil.

Hal ini disampaikan Sekertaris ll Silvia D kepada media ini disela-sela kesibukan memberikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Rabu (03/04/2024).

Silvia menyampaikan terimakasih atas dukungan yang telah dibantu oleh pemuda petani tebu Desa dan Kecamatan Jatiroto, karena tanpa ukuran bantuannya tentu akan melenceng dari harapan yang telah matang di gagas.

“Kegiatan yang kami laksanakan tidak lepas dari bantuan mas Deni, tanpa beliau tentunya kouta yang di harapkan tidak akan terwujud bila hanya mengandalkan kekuatan dana kami,” kata pelajar SMK.

Aksi bagi takjil memberikan kemudahan mereka yang menjalankan ibadah puasa untuk sekedar buka puasa, disamping itu pula dapat membantu mengurangi pengeluaran disaat Romadhon.

“Aksi kami walaupun kecil setidaknya telah berkontribusi mengurangi pengeluaran masyarakat yang mendapatkan takjil,” cetus Silvia.

Komunitas kegiatan anak-anak muda yang mayoritas pelajar dan dibantu bapak-bapak dan ibu-ibu adalah lintas agama, namun lewat berbagai kegiatan yang dilakukan sebelumnya membuat mereka solid dan terjaga rasa menghargai perbedaan keyakinan. Sementara bagian yang sudah usia tua menjadi penyemangat.

Sekertaris kegiatan pembagian takjil, Widuri mengatakan terlaksananya kegiatan yang digelar anak-anak pelajar dan masyarakat di Kecamatan Jatiroto atas respon baik dari pimpinan pabrik gula yang telah mendorong menamakan kepekaan rasa sosial.

“Anak-anak kami yang terlibat kegiatan ini tentunya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan besar yang telah dilakukan pabrik gula, dan mereka akan mengingatnya dimasa akan datang yang telah membantu memfasilitasi menumbuhkan rasa sosial,” kata Widuri.

“Kami ingin belajar menghargai perbedaan dan kegiatan kami nuansa untuk menumbuhkan rasa sosial sehingga kita bisa menjadi masyarakat yang berguna,” pungkasnya. (Fendi)