Tutup Iklan
Lumajang Raya

Jalang Pemilu Di Lumajang, Ini Pendekatan Candra Irawan Kepada Masyarakat

22
×

Jalang Pemilu Di Lumajang, Ini Pendekatan Candra Irawan Kepada Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 yang tinggal beberapa hari kedelapan semua itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh calon Presiden beserta Wakil, DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten kota untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat di daerah pemilihannya.

Berbagai cara pendekatan yang dilakukan untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat, visi misi disampaikan agar bisa menguatkan ikhtiarnya sebagai calon wakil rakyat.

Namun beda dengan calon DPR RI dari PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember dengan nomor urut 2, Candra Irawan, M.Sos., merangkul kalangan muda dan masyarakat.

Candra Irawan mendukung kegiatan pemuda dan masyarakat untuk menangani sampah, mengapa sampah karena selain menjadi ancaman serius bencana juga punya nilai ekonomis bagi mereka yang mempunyai kemauan kreatif.

Calon DPR RI nomor urut 2 dari PDI Perjuangan itu menurut salah satu panitia Widuri, merupakan pendekatan yang bisa diterima oleh anak-anak muda dan masyarakat karena ada nilai pendidikan yang harus diperhatikan dan di terapkan di tempat tinggalnya masing-masing.

Penanganan sampah organik dengan magot selain bisa mengurangi keberadaan sampah juga bisa digunakan untuk pakan ikan ayam burung dan kotoran hasil fermentasi dari magot dapat menjadi pupuk organik yang baik.

“Kami merasa paham cara penguraian sampah organik yang memberikan nilai ekonomis, pemahaman itu tidak lepas dari dukungan pak Candra Irawan yang bisa memfasilitasi kegiatan,” kata Widuri, Minggu (28/01/2024).

Widuri atas nama panitia kegiatan penangan sampah organik dengan magot yang digelar di Jatiroto mendukung dan mendoakan kesuksesan dalam menghadapi kontestasi politik 14 Februari, atas kepekaan Candra Irawan terhadap lingkungan merupakan poin bagi Widuri dan kelompoknya.

“Beliau kan calon om (wartawan-red)
tentu atas kepekaan terhadap lingkungan menjadi penilaian kami untuk menjatuhkan pilihan,” ucapnya Widuri.

Kegiatan yang dilakukan menghadirkan 40 peserta didik dari beberapa lembaga dan masyarakat membuat kegiatan hidup komunikasinya karna volume praktek menangani sampah lebih banyak dari materi.