Lumajang – Sebanyak 6 kali letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur dengan semburan abu vulkanik warna putih kelabu setinggi kurang lebih 4.276 dari permukaan laut menyebabkan otoritas bandara udara Abdul Rachman Saleh di Pakis Kabupaten Malang tutup, pada jalur penerbangan Malang-Jakarta dan alihkan penerbangan melalui bandara Juanda.
Petugas pengamatan Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur Kecamatan Candipuro Yadi Yuliandi, A.Md. mengatakan arah angin ke barat bertiup lemah dengan suhu udara 23-29 derajat Celcius di topang dengan cuaca cerah berawan sehingga berdampak disekitar Kabupaten Malang.
“Dalam waktu 06:00-12:00 WIB terjadi 6 kali letusan asap dengan warna asap putih kelabu tinggi asap kurang lebih 200-600 meter dari puncak atau 4.276 dari permukaan arah barat”, kata Yadi Yuliadi, Jum’at (12/01/2024).
Gunung berketinggian 3.676 mpdl masih berstatus waspada level lll dengan kegempaan masih fluktuatif teramati kegempaan letusan 25 kali yang diikuti tektonik jauh 1 kali.
“Kegempaan letusan mencapai 25 kali amplitudo 10-22 milimeter, durasi : 71-148 detik. Tektonik jauh 1 kali, amplitudo 34 mm, S-P 14 detik, durasi 61 detik”, ucap Yadi
Rekomendasi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Badan Geologi dan PVMBG dilarang beraktivitas jarak 17 km dari puncak sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas guguran lava.
Pemerintah juga mewaspadai lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Komandan Tim Pos BPBD Pemantauan Semeru di Curah Kobokan Peltu (Pur) TNI AD Sugiono menyampaikan masyarakat sekitar Semeru belum ada laporan terdampak abu vulkanik, namun juga sungai aliran Sungai Besuk Kobokan dan Lengkong saat ini debit airnya kecil.
Kewaspadaan yang diminta Sugiono adanya potensi perubahan cuaca sangat cepat sehingga terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang yang bisa menyebabkan jalur penghubung antara Kecamatan Candipuro ke Kecamatan Pronojiwo melalui aliran Curah Kobokan.
Situasi pelintasan Curah Kobokan saat ini dapat dilintasi R6, R4 dan R2 dengan lancar dan aman, namun akan ditutup bila terjadi banjir”, pungkas Sugiono.