Penyitas bencana gempa bumi di daerah pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur dalam penanganan pascanya masih dibutuhkan kekompakan dari seluruh elemen masyarakat, bantuan yang di droping Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur dan DPD PPNI kabupaten kota Jawa Timur dimana salah satunya DPD PPNI Kabupaten Lumajang tidak lah bisa menyelesaikan dengan tuntas.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Lumajang DR., H., Suhari, A. Per. Pen. MM., mengatakan kondisi kerusakan yang dialami baik ringan sedang sampai berat tidak hanya tempat tinggal hunian masyarakat namun beberapa bangunan lainnya juga mengalami dampak yang serius. 15 rumah perawat yang mengalami kerusakan telah dilakukan santunan perbaikan dan logistik kebutuhan sehari-hari selain itu kepada masyarakat lainnya.
Kata DR., H., Suhari adanya gempa susulan ditopang dengan masuknya musim penghujan dapat menjadi potensi longsor, dari itu perlu penanganan darurat yang dapat memberikan rasa aman, sementara tidak sedikit yang tidur di luar rumah karena kekhawatiran gempa kembali terjadi.
“Gempa susulan yang terjadi telah menambah kerusakan ditopang musim penghujan bisa memperparah keadaan yang terdampak, ketakutan masih dirasakan” kata DR., H. Suhari, Senin (01/04/2024).
Petugas profesi keperawatan yang diturunkan juga melakukan pemulihan mental penyitas dengan psikososial atau trauma healing, rata-rata mereka masih merasa khawatir gempa menggoncang pulau Bawean.
“Ketakutan masih dirasakan masyarakat maka pendampingan psikososial dilakukan siang dan malam,” ucap sang doktor malalui gadgetnya.
Penyandang S3 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Jember (UNEJ) memaparkan delegasi PPNI juga memberikan pemahaman dalam penyelamatan dari bencana gempa, agar mereka tetap bisa kontrol kegelisahan dan menjaga bagian kepala menuju titik kumpul atau ke tanah lapang.
“Lindungi kepala sambil lari ke tempat titik evakuasi atau ke tanah lapang, jangan panik dan ingat serta lakukan penyelamatan,” pungkas dosen Keperawatan Universitas Jember (UNEJ) di Lumajang. (Fendi)