Tutup Iklan
Lumajang Raya

Dukung Peduli Lingkungan, Candra Irawan Rangkul Pemuda Di Lumajang 

15
×

Dukung Peduli Lingkungan, Candra Irawan Rangkul Pemuda Di Lumajang 

Sebarkan artikel ini

Keberadaan sampah di sekitar kita menjadi ancaman serius terjadinya bencana alam, hal itu perlu di perhatikan dan dilakukan cara menangani baik itu sampah organik maupun anorganik. 

Dari orang-orang yang peduli kebersihan lingkungan sampah organik dan anorganik di olah dengan beberapa cara, baik melalui proses panjang maupun pendek dengan tujuan tidak menjadikan tumpukan sampah berakhir menjadi musibah.

Sebanyak 40 pelajar SMA SMK dari berbagai lembaga pendidikan di kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur dan Kecamatan dan 15 tokoh masyarakat dari Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember Jawa Timur mengikuti sosialisasi dan pelatihan penanganan sampah organik.

Kegiatan yang digelar Minggu (28/01/2024) di Jatiroto Kabupaten Lumajang diharapkan mampu menjadi pelopor dalam mengurangi jumlah sampah yang ada, baik itu rumah tangga dan lingkungannya dengan cara penguraian sampah organik dengan magot.

Wakil ketua kegiatan sosialisasi dan pelatihan Widuri menyampaikan kegiatan yang dilakukan berkat support dari Candra Irawan, M.Sos., yang peduli terhadap lingkungan, Candra Irawan yang sedang ikhtiar mencalonkan diri sebagai DPR RI, dari PDI Perjuangan dengan daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember diberikan kesuksesan.

“Kepedulian pak Candra Irawan semoga menjadi jalan mudah menuju kursi DPR RI yang kini berikhtiar dengan nomor urut 2,” kata Widuri, Minggu (28/01/2024).

Widuri menyampaikan kepada peserta informasi bahwa Candra Irawan yang merupakan warga Kabupaten Lumajang yang ikut kontestasi politik 14 Februari 2024, dapat mendoakan dan dukung suaranya sangat harapkan.

“Kami sampaikan kepada peserta yang pak Candra Irawan meminta doa dan partisipasi dukungan suaranya, kami yakin bila terpilih kepedulian kepada masyarakat akan lebih besar,” ucap Widuri.

Sementara native speaker dari sosialisasi Edi kegiatan yang dilakukan dapat menjadi embrio kepedulian terhadap sampah di lingkungan dan menjadi contoh bagi masyarakat lain di sekitar.

“Saya harap kegiatan ini bisa menjadi pelopor penanganan sampah dilingkungan peserta masing-masing, yang tak kalah penting dukungan terangsangnya kegiatan yang disampaikan oleh mbak Widuri,” ucapnya Edi.

Penguraian sampah dengan magot tidak hanya mengurangi jumlah keadaan sampah namun memberikan manfaat antara lain, ulat dari lalat tersebut bisa menjadi pengganti makanan ikan, ayam, burung. Hasil fermentasi dari penguraian magot bisa menjadi pupuk organik yang memicu kesuburan tanah.

“Nilai ekonomis dari penangan sampah organik selain bisa mengurangi biaya pakan ikan, ayam maupun burung, dari kotoran uraian magot dapat menjadi pupuk organik.” Cetusnya.

Menangani menangani sampah ada beberapa cara salah satunya sampah dibakar diolah menjadi sumber tenaga listrik, biaya untuk menjadi sumber listrik tidak murah dan itupun hanya ada di beberapa lokasi di Indonesia bahkan materi tersebut sempat disampaikan oleh peneliti Ahli Utama Pada Pusat Riset Lingkungan Dan Teknologi Ir. Firman Laili Sahwan.

Khotim salah satu peserta kegiatan mengungkapkan sosialisasi dan pelatihan yang diikuti memberikan manfaat baik baginya karena banyak ilmu yang didapat dari kegiatan, bahwa sampah dapat menjadi nilai ekonomis bagi yang paham dan melakukan.

“Soal sampah ternyata bisa membuat nilai ekonomis dan insyaallah saya minat untuk membuat penanganan sampah organik dengan magot,” pungkas Khotim.